Laporan Keuangan Neraca
Laporan keuangan merupakan output dan hasil akhir dari proses akuntansi. Laporan keuangan inilah yang menjadi bahan informasi bagi para pemakainya sabagai salah satu bahan dalam proses pengambilan keputusan.
A. Jenis Laporan Keuangan
Laporan keuangan sebenarnya banyak, namun laporan keuangan utama menurut SAK hanya tiga yaitu:
1. Daftar neraca yang menggambarkan posisi keuangan perusahaan suatu tanggal tertentu.
2. Perhitungan laba rugi yang menggambarkan jumlah hasil, biaya, dan laba/ rugi perusahaan pada suatu periode tertentu.
3. Laporan arus kas. Disini dimuat sumber dan pengeluaran Kas perusahaan selama satu periode.
B. Isi dan Elemen Laporan Keuangan
Ada tiga hal penting yang harus diingat dalam mempertimbangkan apakah suatu transaksi dapat dianggap sebagai elemen laporan keuangan atau tidak, yaitu sebagai berikut:
Ø Konsep income dalam istilah income menurut akuntansi secara tradisional.
Ø Pengertian asset, liabilities, equity menyangkut pada jumlah kekayaan, klaim terhadap sumber- sumber tadi pada suatu waktu tertentu ( per tanggal tertentu). Sedangkan pengertian revenues, expense, gains, dan losses menyangkut pengaruh transaksi, kejadian selama periode tertentu ( dari satu tanggal yang lain)
Ø Nilai asset, liabilities, equity dianggap berubah akibat pengaruh revenue, expense, gain, loss.
1. Laporan Neraca (Posisi Keuangan)
A. Pengertian
Neraca atau disebut juga posisi keuangan menggambarkan posisi keuangan perusahaan dalam suatu tanggal tertentu atau a moment of time, sering disebut per tanggal tertentu misalnya per tanggal 13 Desember 2005. Posisi yang digambarkan sesudah tertentu yaitu posisi harta, utang, dan modal.
B. Definisi Komponen Neraca
Definisi tentang komponen neraca harta , utang dan modal akan kita bahas di bawah ini :
1. Definisi Harta
Sesuatu yang akan disajikan di saldo debit yang akan dipindahkan setelah tutup buku sesuai dengan prinsip- prinsip akuntansi ( bukan karena saldo negatif yang akan dinilai sebagai utang), saldo debit ini merupakan hak milik atau nilai yang dibeli atau pengeluaraan yang dibuat untuk mendapatkan kekayaan dimasa yang akan datang.
2. Pengakuan dan Penilaian Aktiva dan Kewajiban
Prinsip yang berlaku sekarang dalam pengakuan dan penilaian aktiva dan kewajiaban sesuai yang digariskan APB adalah sebagai berikut :
Pencatatan aktiva didasarkan pada kejadian kapan perusahaan mendapatkan kekayaan atau aktiva itu dari pihak lain sedangkan kewajiban kapan muncul kepada pihak lain. Penilaian keduanya didasarkan pada nilai tukar, nilai pengorbanan (exchange atau market price) pada pengalihan terjadi. Nilai ini disebut acquisition cost.
3. Definsi Kewajiban / Utang (Liabilities)
Kewajiban adalah saldo kredit atau jumlah yang harus di pindahkan dari saat tutup buku ke periode tahun berikutnya berdasarkan pencatatan yang sesuai perinsip akuntansi (saldo kredit bukan saldo negatif aktiva).
Dalam membahas kewajiban ini kita mengenal beberapa istilah penting, yaitu sebagai berikut.
Ø Contractual liabilities.
Ø Constructive obligation.
Ø Equitable obligation.
Ø Contigent liabilities.
Ø Deferred credit.
Ø Executory contract.
4. Pengakuan dan Penilaian Kewajiban
Menurut APB Statement No.4 serta SFAC No.5 kewajiban dinilai sebesar kejadian dalam transaksi, biasanya jumlah yang akan dibayarkan dimasa yang akan datang biasanya didiskontokan (dinilai berdasarkan present value- untuk yang jangka panjang), sejumlah niali pertukaran, atau sejumlah nilai normal.
C. Modal Pemilik (Owner’s Equity)
Equity suatu hak yang tersisa atas aktiva suatu lembaga (entry) setelah dikurangi kewajibannya. Dalam perusahaan ,equity adalah modal pemilik .Definisi ini cenderung menganut proprietory theory. Nilai modal merupakan modal pemiliknya sendiri.Sementara itu, dalam perusahaan perseroan perlu dibedakan antara modal setor dengan modal karena pendapatan (retained earning) . Dividen hanya di bayar dari laba di tahan bukan dari modal setor . Modal setor atau contributed capital dapat di bagi menjadi : modal statuter (legal capital) dan modal lainya.Modal statuter adalah jumlah batas kewajiban pemilik. Modal statuter ini dinilai sebesar harga pari atau harga nominal . Di samping modal statuter ini, ada lagi modal lainnya seperti agio saham, modal donasi, modal dari pengeluaran kembali treasury stock, stock option, dan sebagainya. Di Indonesia mungkin juga harus di masukan kenaikan modal akibat revaluasi.
1. Laba Ditahan
2. Cadangan (Reserve)
3. Pengakuan dan Penilaian Modal
D. Off Balance Sheet
Dalam peristilahan akuntansi dan juga perbankan khususnya di kenal apa yang di sebut off balance sheet. Pada hakikatnya transaksi off balance sheet ini adalah transaksi yang terjadi dalam perusahaan, tetapi karena menurut aturan , baik aturan prinsip akuntansi maupun aturan lainnya tidak dimaksukkan dalam neraca atau belum boleh dicatat dalam proses akuntansi.
Khusus bank sesuai PSAK No.31 masa penyajian dan pengungkapannya adalah sebagai berikut.
Laporan Keuangan Bank
Laporan keuangan bank terdiri atas :
a. Neraca
b. Laporan Laba Rugi
c. Laporan arus kas
d. Laporan perubahan ekuitas dan
e. Catatan laporan keuangan.
E. Bentuk Neraca
Neraca biasanya disajikan berdasarkan likuiditas perkiraannya. Biasanya perkiraan yang paling lancar dan paling deket dengan konversi ke kas dicatat paling atas. Kewajiban yang paling cepat harus dibayar, harus dicantumkan paling atas dalam kelompoknya. Modal yang harus diuraikan terlebih dahulu harus ditempatkan diatas.
dalam menyajikan neraca dapat dibagi dalam tiga bentuk berikut ini:
· Bentuk Neraca Staffel atau Report Form.
· Bentuk Kedua Neraca Skontro atau T-Account Form.
· Bentuk yang menyajikan Posisi Keuangan (Financial Position Form).
F. Penyajian Neraca Menurut Standar Akuntansi
Laporan keuangan harus disusun sesuai dengan standar akuntansi yang lazim. Keuangan harus disusun secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan pada suatu saat tertentu.
Komponen- komponen neraca dapat digolongkan sebagai berikut:
- AKTIVA
a. Aktiva lancar
b. Investasi (penyerahan)
c. Aktiva tetap
d. Aktiva yang tidak berwujud
e. Aktiva lain-lain
- KEWAJIBAN
a. Kewajiban lancar(jangka pendek)
b. Kewajiban jangka panjang
c. Kewajiban lain-lain
- MODAL
a. Modal saham
b. Agio saham (premi)
c. Laba yang ditahan
G. Keterbatasan Neraca
Belakangan ini perhatikan kembali pada masalah kekayaan,utang, dan modal yang akan digunakan untuk pertumbuhan modal, maka perhatikan kembali neraca khususnya pada likuiditas, leverage, dan retrun on equity atau return on asset. Kelemahan yang paling berat dari neraca ini adalah ketidakmampuannya menyajikan informasi current value dari asset yang dimiliki perusahaan.
0 komentar:
Posting Komentar