Bidvertiser

Manajemen Resiko





1.      Apakah Resiko itu?

ü  Resiko adalah sesuatu yang tidak diinginkan yang menimbulkan kerugian,
ü  Resiko bisa diartikan sebagai ketidakpastian yang telah dietahui tingkat probabilitas kejadianya,
ü  Resiko adalah ketidakpstian yang bisa dikuantitaskan yang dapat menyebabkan kerugian atau kehilangan.



2.      Apakah Manajemen Resiko itu?

ü  Bagaimana suatu perusahaan meminimalkan kerugian dan mengoptimalkan profit dengan cara identifikasi, mengontrol, memonitor dan meriview.
ü  Proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko dan dalam memonitor dan mengendalikan implementasi penanganan resiko.



3.      Apakah bank itu dan apa peranan dan fungsinya dalam perekonomian nasional?

ü  Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkanya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
ü  Fungsi dan peranan bank umum yang diuraikan di bawah ini menunjukan betapa pentingnya keberadaan bank umum dalam perekonomian modern, yaitu :
a.       Penciptaan uang
Uang yang diciptakan bank umum adalah uang giral, yaitu alat pembayaran lewat mekanisme pemindahbukuan (kliring). Kemampuan bank umum menciptakan uang giral menyebabkan posisi dan fungsinya dalam pelaksanaan kebijakan moneter. Bank sentral dapat mengurangi atau menambah jumlah uang yang beredar dengan cara mempengaruhi kemampuan bank umum menciptakan uang giral.
b.      Mendukung kelancaran mekanisme pembayaran
Fungsi lain dari bank umum yang juga sangat penting adalah mendukung kelancaran mekanisme pembayaran. Hal ini dimungkinkan karena salah satu jasa yang ditawarkan bank umum adalah jasa-jasa yang berkaitan dengan mekanisme pembayaran. Beberapa jasa yang amat dikenal adalah kliring, transfer uang, penerimaan setoran-setoran, pemberian fasilitas pembayaran dengan tunai, kredit, fasilitas-fasilitas yang mudah dan nyaman, seperti kartu plastik dan sistem pembayaran elektronik.
c.       Penghimpunan dana simpanan masyarakat
Dana yang paling banyak dihimpun oleh bank umum adalah dana simpanan. Di indonesia dana simpanan terdiri atas giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan atau bentuk lainnya yang dapat dipersamakan dengan itu. Kemampuan bank umum meghimpun dana jauh lebih besar dibandingkan dengan lembaga-lembaga keuangan lainnya. Dana-dana simpanan yang berhasil dihimpun akan disalurkan kepada pihak-pihak yang membutuhkan, utamanya melalui penyaluran kredit.
d.      Mendukung kelancaran transaksi internasional
Bank umum juga sangat dibutuhkan untuk memudahkn dan atau memperlancar transaksi internasional, baik transaksi barang/jasa maupun transaksi modal. Kesulitan-kesulitan transaksi antara dua pihak yang berbeda negara selalu muncul karena perbedaan geografis, jarak, budaya dan sistem moneter masing-masing negara. Kehadiran bank umum yang beroperasi dalam skala internasional akan memudahkan peyelesaian transaksi-transaksi tersebut. Dengan adanya bank umum, kepentingan pihak-pihak yang melakukan transaksi internasional dapat ditangani denagn lebih mudah, cepat dan murah.
e.       Penyimpanan barang-barang berharga
Penyimpanan barang-barang berharga adalah satu-satu jasa yang paling awal yang ditawarkan oleh bank umum. Masyarakat dapat menyimpan barang-barang berharga yang dimilikinya seperti perhiasan, uang dan ijazah dalam kotak-kotak yang sengaja disediakan oleh bank untuk disewa (safety box atau safe deposit box). Perkembangan ekonomi yang semakin pesat menyebabkan bank memperluas jasa pelayanan dengan menyimpan sekuritas atau surat-surat berharga.
f.       Pemberian jasa-jasa lainnya
Di indonesia pemberian jasa-jasa lainnya oleh bank umum juga semakin banyak dan luas. Saat ini kita sudah dapat membayar listrik, telepon, membeli pulsa telepon selululer, mengirim uang lwat am, membayar gaji pegawai dengan menggunakan jasa-jasa bank.



4.      Mengapa bank sangat diatur?

Dengan mengetahui pengertian bank sebagai badan intermediasi dalam penyaluran dan penyimpanan dana masyarakat, maka diperlukannya regulasi yang mengatur jalanya kegiatan bank-bank indonesia. Karena bank itu bersifat khusus, permasalahan yang terjadi diperbankan bisa mengakibatkan dampak ekonomi yang serius bagi perekonomian. Regulasi terhadap industry perbankan tidak hanya mencakup produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga lembaga bank itu sendiri. Karena kegagalan bank akan memberikan dampak jangka panjang yang mendalam dalam perokonomian.



5.      Mengapa manajemen resiko perbankan unik?

Secara umum resiko yang dihadapi perbankan syariah bisa diklasifikasikan menjadi dua bagian besar. Yakni resiko yang sama dengan yang dihadapi oleh bank konvensional dan resiko yang memiliki keunikan tersendiri karena harus mengikuti prinsip-prinsip syariah. Resiko kredit, resiko pasar, resiko operasional, resiko likuiditas, dan resiko hukum yang harus dihadapi bank syariah. Bank syariah juga harus menghadapi resiko-resiko yang unik. Resiko unik ini muncul karena isi neraca bank syariah berbeda dengan bank konvensional. Dalam hal ini pola bagi hasil yang dilakukan bank syariah menambah kemungkinan menimbulkan resiko-resiko lain. Seperti fidusiary risk, withdrawal risk dan displaced comercial risk merupakan contoh resiko unik yang dihadapi bank syariah.



6.      Mengapa pejabat bank diwajibakan untuk memiliki sertifikat manajemen resiko?

Pejabat bank wajib mengikuti sertifikasi menejemn resiko adalah untuk penilaian faktor kompetensi sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang Penilaian kemampuan dan Kepatuhan. Sertifikasi ini juga guna menciptakan SDM perbankan yang berkualitas untuk membawa dan meningkatkan kualitas perbankan di indonesia.



7.      Mengapa bank syariah memiliki resiko paling besar dibanding dengan bank konvensional?

ü  Karena dalam perbankan syariah menggunakan prinsip syariah, keterbukaan atau transparansi, berjenis akad dan adanya prinsip halal dan haram.
ü  Sebagian masyarakat berpendapat bahwasanya bank syariah memiliki resiko yang lebih besar dibandingkan dengan bank konvensional, dikarenakan :
§  Adanya prinsip-prinsip syariah yang ditanamkan dalam sistem syariah sehingga kegiatan pembiayaan yang dilakukan harus sesuai dengan syariat-syariat islam.
§  Jenis akad setiap transaksi harus sesuai dengan akad yang disepakati di awal. Dan setiap transaksi yang berjalan tidak boleh ada 2 akad.
§  Ketidakpastian dalam keuntungan. Pendapatan bunga yang diperoleh dari bank konvensional adalah sepenuhnya pasti. Sedangkan dalam bank syariah diterapkannya bagi hasil yang belum pasti diketahui keuntungannya.



8.      Jelaskan jenis-jenis resiko bank syariah yang tidak terdapat pada bank konvensional!

v  Resiko pembiayaan, yaitu resiko yang timbul akibat debitur gagal memenuhi kewajibannya.
v  Resiko pasar, yaitu resiko yang timbul akibat adanya pergerakan variabel pasar dari portofolio yang dimilki bank yang dapat merugikan bank.
v  Resiko likuiditas, yaitu resiko yang timbul karena bank tidak dapat memenuhi kewajibannya yang telah jatuh tempo.
v  Resiko operasional, yaitu resiko yang terjadi karena tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, atau adanya problem eksternal yang mempengaruhi operasional bank.
v  Resiko hukum, yaitu resiko yang timbul yang disebabkan oleh adanya kelemahan aspek yudiris. Hal ini terjadi karena adanya tuntutan hukum, lemahnya regulasi, ataupun kelemahan dalam pengikatan.
v  Resiko reputasi, yaitu resiko yang disebabkan karena adanya publikasi negatiang bef atau persepsi negatif terhadap bank.
v  Resiko strategik, yakni resiko yang timbul karena pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, atau kurang responsifnya bank terhadap perubahan eksternal.
v  Resiko kepatuhan, yaitu resiko yang disebabkan bank tidak mematuhi atau melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.



9.      Mengapa resiko bank dapat menyebabkan kehancuran keuangan negara?

Karena permasalahan di perbankan bisa mengakibatkan dampak yang serius bagi perekonomian. Karena bank sebagai lembaga intermediasi, yang artinya bank adalah sebuah lembaga untuk menyalurkan dana deposito dari nasabah kepada perusahaan-perusahaan (yang berupa suatu pinjaman). Apabila pinjaman yang dierikan bank ternyata tidak dapat dikembalikan oleh perusahaan, hal ini akan menimbulkan insolvency (insolvabilitas) yang akan merusak modal pemegang saham dan dana dari nasabah. Karena secara alamiah, bank memiliki gearing (rasio utang terhadap modal) yang tinggi. Tidak seperti perusahaan keuangan, mauun industri lain. Regulasi bagi industri perbankan tidak hanya mencakup produk dan jasa yang ditawarkan, tetapi juga mencakup lembaga bank itu sendiri. Hal ini karena kegagalan bank akan memberikan dampak jangka panjang yang mendalam terhadap perekonomian.



10.  Bagaimana bank menentukan capital strukturnya untuk menjaga agar tidak terjadi insolvency?

Berkaitan dengan hal tersebut, otoritas pengawas perbankan (supervisor) menetapkan:
·         Struktur modal
Adalah cara bank untuk menandai bisnisnya, biasanya melalui kombinasi penerbitan saham, obligasi dan penerimaan pinjaman
·         Persyaratan modal minimum
Sebuah bank dikatakan memiliki modal yang cukup jika bank tersebut memiliki sumber daya finansial yang memadai untuk mengantisipasi potensi kerugiannnya
·         Tingkat likuiditas minimum
Bank dikatakan memiliki likuiditas yang cukup jika bank tersebut memiliki sumber daya financial yang memadai untuk memenuhi segala kewajibannya.

0 komentar:

Posting Komentar

Bidvertiser